Minggu, 20 November 2011

Resensi Novel - Kenangan Abu Abu

Diposting oleh Dita di 22.11



Freya adalah cewek yang berpenampilan biasa saja, sederhana, dan pendiam. Tidak eksis seperti teman-teman yang gaul atau funky. Namun, ia murid yang pintar sampai pernah pada saat orientasi, namanya dipanggil karena memiliki nilai tertinggi yang hampir sempurna.

Gia adalah cewek yang cukup populer di sekolah. Ia cewek tercantik di sekolahnya, bisa dibilang bunga sekolah. Ia juga menjabat sebagai sekretaris OSIS. Ketika rapat OSIS, para senior selalu membicarakannya agar rapat tidakmembosankan tentunya.

Moses, sang ketua Osis adalah seorang yang dibesarkan dikeluarga yang tenang, datar, tidak terbawa emosi, dan sangat stabil. Itu pun yang menjadi sifat Moses. Moses pun berdampingan dengan Freya saat orientasi. Namun, Moses punya nilai sedikit lebih rendah daripada Freya.

Adrian, cowok yang menjadi pujaan cewek-cewek di sekolah. Setiap hari, lokernya selalu penuh dengan surat-surat dari fansnya. Wajar, tubuhnya yang atletis dan ketampanan membuat ia banyak dipuja wanita. Ditambah lagi karena ia jagoan basket. Gimana cewek-cewek enggak kesengsem tuh.

Erik, teman Freya sejak SMP, sudah dianggap seperti saudara. Manusia aneh, kurus, jangkung, dengan kacamatanya yang jadul, dan selera humor yang jayus. Erik enggak suka Freya berpacaran dengan Moses, karena menurutnya Moses sangat kaku. Tapi, diem-diem Erik menyukai Gia, sampai pada akhirnya ia memberanikan diri nembak Gia. Padahal Gia kan cinta mati sama Adrian.

Well, ceritanya Freya dan Gia ini sahabatan, begitu pun Moses dan Adrian. Moses sang ketua Osis, jatuh cinta dengan murid perempuan yang duduk di sebelahnya, Freya. Entah apa yang membuat Moses jatuh hati pada Freya. Namun, Freya itu cewek yang menarik. Cerita cinta Gia dan Adrian pun sama. Mereka merupakan pasangan yang membuat iri pasangan lain di sekolah. Kemesraan mereka sangat diperlihatkan di sekolah. Tidak seperti Moses dan Freya yang sepertinya masih malu-malu.

Konflik terjadi ketika Ibunya Adrian meninggal, ia merasa tidak ada yang mengerti keadaannya. Gia sang kekasih, malah terus mengingatkan Adrian akan sosok ibunya dan itu membuatnya marah. Ada yang lain dengan Freya, Adrian merasa Freyalah satu-satunya orang yang mengerti dengan keadaanya.

Karena Adrian merasa hanya Freya yang mengerti, akhirnya ia seperti mendapatkan sosok cewek yang diidamkan. Ketika masih berstatus pacar Gia, Adrian melakukan pendekatan ke Freya. Freya pun merasakan hal yang sama. Ia merasa nyambung dengan Adrian, karena punya pengalaman yang sama ketika ditinggal ibunya. Dan Freya pun merasa beda bersama Adrian, ia mendapatkan apa yang tidak diberi oleh Moses.


So.. gimana perjalanannya?? 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Libra_Line Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting